5 Makanan Penyebab Bau Badan

15 November 2023

5 Makanan Penyebab Bau Badan – Bau badan merupakan bau khas individu yang disebabkan oleh kelenjar minyak dan keringat yang muncul pada saat beraktivitas, olahraga, maupun saat beristirahat. Menurut ahli kulit, Dr Debra Jaliman, setiap individu memiliki bau yang unik yang tergantung pada genetika. Hal tersebut dikarenakan setiap individu memiliki kelenjar keringat yang mengandung kombinasi atau campuran bakteri yang berbeda-beda.

Seiring dengan genetika, Dr Jaliman mengatakan bahwa makanan yang dikonsumsi juga dapat memiliki dampak pada bau badan, meskipun hanya sementara. Berikut 5 makanan yang dapat menyebabkan munculnya bau badan.

5 Makanan Penyebab Bau Badan

5 Makanan Penyebab Bau Badan

5 Makanan Penyebab Bau Badan. Foto: imgix.net

1. Brokoli, Kubis, dan Kol

Sayuran brokoli, kubis, dan kol dapat menyebabkan munculnya bau badan karena mengandung sulfur. Saat dikonsumsi, sulfur yang terkandung akan terurai dan akan menimbulkan bau badan seperti mentega tengik. Menurut konsultan kimia obat di Victrix Komputasi dan Obat Kimia Konsultasi di Carlsbad, California, senyawa sulfur akan diserap ke dalam tubuh dan lalu dikeluarkan melalui keringat.

Meskipun dapat menyebabkan bau badan, Jaliman mengatakan bahwa sayuran tersebut sangat sehat dan Anda tidak perlu menghindari sayuran tersebut hanya karena dapat menyebabkan bau badan karena bau yang disebabkan tidak terlalu buruk. Untuk meminimalkan efek bau yang muncul, Anda dapat mengatasinya dengan menambahkan garam laut pada saat memasak. Hal ini dikarenakan garam laut dapat menghilangkan kandungan kimia penyebab bau badan pada sayuran brokoli, kubis, dan kol.

2. Daging Merah

Pada saat dikonsumsi, asam amino yang terkandung di dalam daging merah akan meninggalkan residu di dalam usus selama proses pencernaan. Kemudian, enzim usus akan memecah residu tersebut, lalu bercampur dengan bakteri pada kulit pada saat berkeringat sehingga dapat menimbulkan bau yang tidak sedap. Efek bau badan pada daging merah sangat sulit untuk dihindari karena proses pencernaan daging lebih lama dibandingkan makanan lain. Hal ini menyebabkan efek yang ditimbulkan juga akan semakin lama.

3. Ikan

Manfaat kesehatan dari mengkonsumsi ikan memang tidak perlu ditanyakan lagi. Penelitian menunjukkan bahwa bahwa kandungan asam lemak omega-3 pada minyak ikan sangat penting untuk fungsi otak dan sangat berperan pada upaya mengurangi risiko penyakit jantung. Namun, menurut beberapa sumber, kandungan kolin (Vitamin B-kompleks) yang berlimpah dalam ikan seperti tuna dan salmon dapat memberikan bau amis.

Kallel menyebutkan, pada beberapa orang, kolin dalam keringat bisa keluar hingga mencapai 1 hari penuh setelah hanya makan 1 porsi ikan. Dalam sejumlah kecil orang, konsumsi makanan yang mengandung kolin dan karnitin, termasuk ikan, daging dan telur, dapat berkontribusi untuk trimethylaminuria, atau “sindrom bau amis,” yang dapat diobati dengan perubahan pola makan dan antibiotik.

4. Junk Food

Mekanisme hubungan antara makanan dan bau badan pada konsumsi junk food memang belum ditemukan secara resmi oleh peneliti. Namun, Jaliman mengatakan, kandungan gula halus dan indeks glikemik yang tinggi cenderung dapat menyebabkan bau badan. Diperkirakan bahwa kondisi gula dalam darah setelah makan junk food dapat mengubah keringat pada beberapa orang ketika berkombinasi dengan bakteri pada kulit sehingga menyebabkan perubahan bau badan.

“Setelah berhenti memakan junk food selama seminggu, bau badan menjadi hilang” kata Jaliman.

5. Diet Rendah Karbohidrat

Diet rendah karbohidrat dapat menjadi penyebab munculnya bau badan. Ketika Anda mengurangi karbohidrat, makan tubuh akan memiliki lebih sedikit karbohidrat untuk pembakaran energi dan akan membakar lemak sebagai gantinya. Hal inilah yang menjadi penyebab mengapa diet rendah karbohidrat dapat menjadi penyebab munculnya bau badan.

Jaliman mengatakan, “Ketika tubuh membakar lemak, maka tubuh akan memproduksi bahan kimia yang dapat membuat keringat menjadi berbau. Namun, hal ini tidak berlaku bagi semua orang, semua perubahan yang ada tergantung dari bagaimana kimia tubuh individu tersebut diproses”.

Bagikan MUHRID di Facebook Bagikan MUHRID di Google+