Mengenal Arti dan Ciri-Ciri Agnostik

8 November 2020

Kepercayaan di era yang serba teknologi ini tidak hanya menjadi pilihan privasi individu saja tetapi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang. Berbeda dengan zaman dahulu, dimana orang memandang agama itu seperti sebuah keputusan sosial yang membanggakan. Selain itu juga masuknnya sebuah agama selalu dihubungkan dengan struktur sosial, terlebih lagi dengan hubungan ekonomi dan politik.

Mengenal Arti dan Ciri Ciri Agnostik

Mengenal Arti dan Ciri Ciri Agnostik

Kemungkinannya Anda pernah mendengar istilah Agnostik. Lalu apa itu agnostik? Agnostik itu sebuah kepercayaan yang meyakini ada atau tidak adanya Tuhan atau hal-hal supernatural yang tidak diketahui atau tidak bisa dikenali.
Definsi lain dari Agnostik adalah bahwa “pemikiran manusia tidak bisa memberikan dasar rasional yang cukup untuk membenarkan keyakinan dengan keberadaan Tuhan atau keyakinan tidak percaya adanya Tuhan.”

Secara etnologis, Agnostik berasal dari kata Yunani yaitu gnostein (artinya tahu; mengetahui) dan (artinya “tidak”). Sedangkan arti harfiah “seseorang yang tidak mengetahui”. Perlu diketahui bahwa Agnostik tidak identik dengan Ateis.

Henry Huxley seorang ahli biologi mengatakan bahwa kata Agnostik pada tahun 1869 lalu berkata, “ini berarti bahwa seseorang tidak boleh mengatakan bahwa dia tahu sesuatu atau percaya pada sesuatu dan tidak memiliki dasar ilmiah untuk mengklaim ingin tahu atau percaya”.

Agnostik sebuah kepercayaan atau prinsip Agnostik dalam kaitannya dengan keberadaan hal-hal yang dibalikkan di luar atau melalui fenomena material atau pengetahuan penyebab pertama atau Tuhan serta yang bukan Agama.

Berikut di bawah ini ciri-ciri orang Agnostik, diantaranya yaitu:

  1. Mereka penganut Agnostik beranggapan bahwa kepastian untuk percaya kepada Tuhan sangat sulit untuk dibuktikan, sehingga mereka memutuskan untuk tetap berada di garis tengah. Mereka tidak menolak tetapi juga tidak mudah percaya.
  2. Penganut Agnostik percaya bahwa setiap manusia bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Bukan gangguan dari entitas maha kuasa (kekuatan untuk melakukan sesuatu dengan kekuatan yang tidak terbatas dan tidak terlihat).
  3. Meski penganut Agnostik ini lebih fleksibel dalam hal ini, tetapi mereka tidak mudah peduli.
  4. Penganut Agnostik memprioritaskan sains dan logis, tetapi mereka percaya jika hal-hal rohani tidak bisa diakui dengan pasti oleh orang-orang.
  5. Adanya penganut Agnostik yang percaya pada ajaran agama dan mengikuti mereka, tetapi mereka belum benar-benar percaya dengan keberadaan Tuhan mereka, sebagian lainnya tidak percaya pada ritual keagamaan.

Ciri ciri Agnostik tersebut terbagi menjadi beberapa kategori seperti di bawah ini:

1. Agnostik Ateisme

Mereka tidak percaya adanya dewa tetapi tidak juga berpura-pura tahu apakah dewa ada atau tidak.

2. Agnostik Teisme

Meski mereka tidak mengetahui konsep keberadaan dewa, tetapi mereka tetap meyakini keberadaannya.

3. Apatis atau Agnostisisme Pragmatis

Mereka memiliki pandangan bahwa tidak ada bukti tentang keberadaan Tuhan. Mereka mengganggap Tuhan yang ada mungkin tidak peduli dengan alam semesta atau kesejahteraan penghuninya, pernyataan ini bersifat akademis.

4. Agnostisisme Kuat

Penganut Agnostik yang kuat akan berkata “Saya tidak bisa tahu apakah ada dewa atau tidak, dan kamu juga tidak bisa”.

5. Agnostisisme Lemah

Penganut Agnostik yang lemah akan berkata “Saya tidak tahu apakah ada Tuhan atau tidak, tapi mungkin suatu hari, jika ada bukti, kita bisa menemukan sesuatu”.

Jika Agnostik dianggap berdasarkan jenisnya, maka bisa dimasukkan ke dalam kedua kelompok. Dimana tidak adanya kelompok yang benar-benar netral.

Bagikan MUHRID di Facebook Bagikan MUHRID di Google+